Di pesantren kilat SMAN 10 Fajar Harapan, aku mendengar ceramah yang mengatakan bahwa pada jamn sekarang ini, orang tua masih mewariskan warisan cacat. Artinya orang tua masih belum mengerti dengan perkembangan zaman yang kita alami saat ini. Para orang tua masih berpikir merekalah yang paling berpengalaman dan lebih mengetahui. Sedangkan si anak hanya dianggap anak yang belum tahu apa-apa.
Memang benar kalau orang tua bilang mereka lebih berpengalaman dalam menjalani hidup. Namun pertanyaan besar muncul pada pernyataan tersebut. Dalam bidang apakah para orang tua lebih berpengalaman? apakah kejadian yang telah terjadi pada orang tua akan sama dengan anaknya?
Jelas beda dunk.. Orang tua kan hidupnya diera yang berbeda, mana mungkin bisa sama?
Jelas para orang tua ini susah bangett' untuk diberi penjelasan. Wong mereka sendiri menutup kesempatan kita untuk berpendapat. Padahal undang-undang telah jelas memberikan hak pada setiap warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat. Secara kita adalah warga Indonesia. berarti para orang tua telah melanggar hukum dunk.
Para orang tua banyak berpegang pada agama, alias harus patuh pada orang tua. Tapi apakah ketika kita disuruh untuk berbuat salah lantas kita melakukannya? Tentu kita harus menolaknya. Pengertian "perbuatan salah" diatas bisa berarti banyak hal. Tidak harus seperti mencuri, membunuh, memperkosa, dan semacamnya. Tapi bisa aja sal pengertiannya orang tua. Contoh, vonis orang tua bahwa "video game" merugikan, padahal dalam game banyak sisi positif yang dapat diambil bahkan untuk orang tua sekalipun.
Aku pernah berselisih pendapat dengan orang tua. yahhh.. panjanglah.. tapi yang buat aneh waktu orang tua bilang " ya.. Allah jadikanlah anakku ini anak yang saleh." jelas kan? Kalau orang tuaku belum mengerti maksud doanya sendiri. Maskudnya kata "anak yang saleh" itulah yang belum dimengerti. Anak yang saleh adalah anak yang tahu mana yang salah dan mana yang benar serta bepegang teguh pada al-qur'an dan hadist. Apa yang saya bantah adalah salah menurut agama, jadi doa orang tuaku sudah terkabul bukan?
Jadi kalian bisa bantah orang tua kalian selama yang kalian anggap itu benar. Ga perlu panjang kata yang dapat memperpanjang masalah. Biasanya saya hanya mengeluarkan satu kalimat yang memang benar-benar membantah. Terus biarin aja orang tua merenungkannya sendiri.
Sebagai contoh jika orang tua menetapkan profesi yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Misalnya orang tua menyuruh kita menjadi seorang ekonom padahal kita memilki cita-cita untuk menjadi seorang alchemist. Bilang aja seperti ini," ma/pa.. aku bukan papa atau mama. aku adalah aku, sesungguhnya Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda. Sertakan juga ajaran agama karena itu adalah hal yang mutlak. So masalah tidak panjang bukan.
Hal yang sering terjadi pada diriku seperti ini . Jika aku ingin mengejar prestasi orang tua suka marah karena takut aku ketinggalan pelajaran. Tapi langsung aku bantah,"Ma.. untuk apa masuk kelas wong saya tidur dikelas. Ma.. inilah yang saya lebih butuhkan.Masalah selesai. Jadi tipsnya adalah mencari sumber masalah dan temukan pernyataan yang tepat. Jangan membuat masalah menjadi panjang namun Buatlah masalah selesai secara instan.

Bagaimanapun tidak selamanya kita benar. Begitupun orang tua kita. Sebagaimana kita tahu bahwa Allah-lah yang Maha Benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar